Gajah dan Jarum Emas

Ayam Jago, Elang, dan Jarum Emas

Siapa sih yang ngga tau Dongeng Anak tentang Ayam Jago, Elang dan Jarum Emas? Itu loh, fabel yang bercerita tentang persahabatan ayam dan elang. Karena ayam tidak bisa terbang, makanya ia selalu dikejar-kejar mangsa. Elang sebaliknya, ia selalu bisa menghindar dari kejaran mangsa, karena ia bisa terbang.
Karena elang merasa kasihan kepada ayam yang selalu dikejar oleh mangsa, akhirnya elang memberikan tips rahasia bagaimana ia bisa terbang. Yaitu dengan menyulam sayapnya menggunakan jarum emas, jarum ajaib yang bisa membuat sayap elang bisa terbang, elang pun meminjamkannya pada ayam.
Tanpa disengaja, jarum emas pemberian elang itu dihilangkan oleh ayam. Elang begitu kesal dan marah besar kepada ayam. Elang berjanji bahwa selamanya ia akan memusuhi ayam dan keturunannya.

Setelah dongeng selesai diceritakan, Iggo sedikit mengerutkan keningnya dan berkomentar....

Kenapa elang harus marah besar gitu? Jarum emas itu kan, sebenernya punya gajah....
Wah wah wah nampaknya akan jadi cerita panjang nih, dipersilahkanlah Iggo untuk menjabarkan sudut pandangnya tentang jarum emas ini...

Yaaa, jarum emas itu sebetulnya punya gajah, dulu gajah kasih ke elang, karena gajah ngga berhasil terus bikin sayapnya. Jadi dia kasih jarum emasnya ke elang, biar elang bisa bikin sayap dan terbang. Yang marah karena jarum emasnya hilang harusnya gajah. Soalnya awalnya itu milik gajah. Tapi buktinya gajah ngga marah. Ngga baik elang marah-marah gitu.....

Yang saya tangkap dari pendapat Iggo di atas, sepertinya dia tidak suka dengan elang yang suka marah, apalagi menyimpan dendam sampai turun temurun. Akhirnya ia mendatangkan sosok gajah yang bijak karena telah merelakan jarum emas untuk elang dan sama sekali tidak marah karena jarum emasnya itu hilang. 

Mengajak anak menyimpulkan suatu cerita, menurut saya merupakan bagian penting dalam mengikat nilai-nilai yang ingin disampaikan. Anak dengan kepolosan dan kekonkritannya, akan dengan mudah menyimpulkan bahwa elang jahat, bahwa elang antagonis. Bahwa elang berhak marah, bahwa elang berhak menyerang dll. Padahal bukan begitu kenyataannya....

Merasa perlu meluruskan, saya jelaskan lagi kalau cerita itu hanyalah fabel atau dongeng hewan semata. Elang bisa terbang bukan semata karena sayapnya dirajut dengan jarum emas. Ayam selalu dikejar oleh elang bukan semata karena ia menghilangkan jarum emas milik elang. Akhirnya saya jelaskan tentang Kuasa Allah dan mata rantai makanan yang Allah telah desain sedemikian rupa...

Terakhir.... saya mengapresiasi imajinasinya yang menghadirkan gajah yang tidak marah jika jarum emasnya hilang. Gajah yang rela memberikan barang berharganya untuk temannya, padahal dia sendiri begitu ingin terbang. Karena....
sebuah persahabatan terlalu berharga dan tidak sebanding untuk dikorbankan hanya karena harta/benda/kemampuan...


Sumber gambar, bacaan dan inspirasi :
https://penulisdongeng.blogspot.co.id
Cerita Kakang Tono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[30DEM-DAY14] Endog-endogan

[30 DEM-DAY #8] Burung Kecil dan Pohon Tua

[30DEM-DAY#9] Kurry si Kura Mungil