Pembentukan Struktur Hexagon City

 Alhamdulillah di pekan kedua, warga Hexagon City dengan passion yang sama berkumpul dalam satu cluster. Bunda Iggo sendiri tinggal di Cluster Desain, lebih tepatnya ada di Co House 2 Desain dengan alamat....


Asadfaiq Project, rumah bermainnya Bunda dan keluarga untuk menelurkan project-project keluarga Asadfaiq. Alhamdulillah rumah Bunda pun dikelilingi oleh para desainar kece alias keren yang semuanya panutan banget. Masing-masing berada di titik yang berbeda, dengan kemampuan yang berbeda, yang tentunya inspiratif banget.


Inilah dia warga Sarangheo Hive yang keren abis. Oh ya, Perumahan ini tuh terinspirasi dari sarang lebah loh. Sarang lebah tahu kan?








Nah ini dia beehive yang sangat menginspirasi kami. Sarang yang berbentuk hexagon yang digabung satu persatu menjadi sarang raksasa tempat menampung madu-madu yang manis dan kaya manfaat. MasyaAllah....


Setelah memiliki sarang, kami perlu menunjuk Ratu Lebah donk ya. Eaaa ternyata sebagian dari kami masih saling tunjuk dan belum tertantang untuk mengambil peran menjadi Ratu Lebah. Hingga akhirnya Mba Yanilah yang dengan sukarela menjadi Ratu Lebah memimpin kami para desainer yang lebih memilih peran lebah pekerja.

Saya pribadi, kenapa sih tidak tertantang untuk mengambil peran menjadi Ratu Lebah? Naaah, baiklah kita curhat sekalian di sesi ini, sekalian evaluasi diri juga ya. Sebenernya kenapa sih, Bun ngga mau ambil peran menjadi Ratu Lebah? Gimana ya, lebih kepada soal kepercayaan diri sih, akutuh berasa ngga percaya diri dan takut sarang yang aku pimpin di bawah ekspektasi teman-teman yang lain. Ditambah memang sepertinya kekuatan Bunda sendiri tidak berada pada leading. Jadi ketika diminta untuk mengambil peran yang sifatnya sang pengambil keputusan, rasa-rasanya kok ya resah, takut, dan gamang, yang ujungnya malah kepikiran terus dan akhirnya jadi ngga bahagia. Hahahaha... Lebay banget ngga sih? Tapi yaaa itulah keadaannya...

Ngga lama dari proses pemilihan Ratu Lebah, tiba-tiba langsung ada pemilihan walikota Hexagon City. Setiap cluster diminta mengirimkan perwakilannya dan siapapun berhak mencalonkan dirinya. Aku kira bakalan pemilihin gimana gitu ya, via google form biasa gitu lah. Taunya kereeeen banget....

Layaknya Pilkada beneran, pemilihan kandidat pun ngga sembarangan, ada kampanye, adu argumen, tim sukses, tim penggembira, dan banyaaak lagi yang masyaAllah... aku sampai berbinar-binar banget ceritain semua ini ke suami. Bayangkan loh ini semuanya dilakukan oleh emak-emak, yang di rumahnya punya suami dan anak yang ngga sedikit tapi semua kandidat bisa memaparkan visi misinya denngan baik. Ini Pilkada terkeren yang pernah aku lihat. 

Pilkada tanpa black campaign, saling mendukung, dan semua benar-benar bertujuan untuk membangun kotanya. Penasaran kaya apa? Oke baik, aku kasih sedikit cuplikannya ya...
Nah ini mars pilkada di Hexagon City yang terus-terusan diputar dalam seminggu kebelakang kemarin. Bikin semangat, mengenang, dan membekas banget... Semangat mars lagunya menghipnotis para kandidat, para tim sukses dan penggembira untuk totalitas dalam bermain. 

Oh ya, ada satu kandidat yang mengena banget di alam bawah sadar saya, saya merasa permasalahan saya ada pada setiap visi misi yang beliau utarakan, keresahan saya dan harapan saya terlukis jelas pada langkah-langkah yang ia paparkan dalam kampanyenya. Saya suka saya suka.....

Dan akhirnya saya pun memilih donk, pilkada online yang bisa memilih hanya pakai daster.... hihihihi
Taraaaa, pilkada pagi2 sebelum mulai kerja....


Pada akhirnya saya pun menyadari, ini seperti bentuk negara yang kita impikan, rakyatnya sukarela saat diajak berkolaborasi, semua saling memberikan solusi, semuanya berkontribusi. Dan saya pun ingin sekali mulai memberikan dampak pada kota ini. Seru seru seru.. Kita lanjutkan sampai 6 bulan ke depan.. Yuhuuuuuu....






Komentar

Postingan populer dari blog ini

[30 DEM-DAY #8] Burung Kecil dan Pohon Tua

Zona 4E