[30DEM-DAY#10] Rhino, Badak yang Sabar


Cerita ini, saya tulis untuk Iggo yang beberapa hari lalu sedih bukan kepalang, saat ia mendengar kabar badak yang akhirnya dinyatakan punah. 




-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rhino adalah seekor anak badak yang tinggal di tengah hutan bersama Ibunya. Ibu Rhino sangatlah sayang pada Rhino kecil. Setiap kemanapun Ibu Rhino pergi, Rhino selalu ikut dan berada di dekat Ibunya. Rhino pun sayang sekali pada Ibu Rhino. Apalagi sudah beberapa lama Rhino sudah tak lagi mempunyai teman badak.

Semua keluarganya, beberapa tahun lalu ditangkap oleh pemburu dan Rhino pun tak tahu lagi nasib mereka. Hal ini membuat Ibu Rhino sangat melindungi Rhino. Jika ada pemburu datang, Ibu Rhino akan menjaga Rhino mati-matian. Saat pemburu pergi, Rhino dibiarkan untuk lari terlebih dahulu kemudian Ibu Rhino menghapus semua jejak Rhino agar pemburu tak dapat lagi melacak keberadaan Rhino.

Namun, kini usia Ibu Rhino sudah semakin bertambah, ia kini makin menua. Rhino takut kehilangan Ibu Rhino, Rhino ingin selalu dekat dengan Ibu Rhino.

"Rhino, jika suatu saat nanti Ibu sudah tidak di sampingmu lagi, Rhino harus mampu mempertahankan diri ya." ucap Ibu Rhino dengan suaranya yang lemah.

"Ibuuuuu, Rhino tidak bisa hidup tanpa Ibu, Rhino ingin selalu bersama Ibu. Bagaimana Rhino bisa hidup di hutan ini tanpa Ibu. Banyak pemburu di hutan ini Ibu." isak Rhino saat mendapati Ibunya sudah semakin lemah.

"Sabar, Rhino. Ibu yakin kamu akan tumbuh menjadi Badak yang kuat. Nanti cula mu akan tumbuh menguat. Allah telah menciptakanmu menjadi Badak yang tangguh." Ibu Rhino mencoba menghibur Rhino.

Beberapa hari pun berlalu, Ibu Rhino semakin melemah dan Rhino pun semakin bersedih. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan, karena selama ini, Ibunya lah yang selalu membantunya. Namun, mendapati Ibu Rhino yang sudah tak kuat lagi berjalan, Rhino harus mampu mempertahankan diri. Ia pun menyusuri jalanan yang biasa dilewati oleh ia dan Ibunya untuk mencari makan dan obat untuk menyembuhkan Ibunya.

Rhino yang selama ini selalu dibantu oleh Ibu, saat ini harus mandiri. Rhino ingat, ada pohon muda di ujung hutan sana yang sangat disukai oleh Ibunya. Sinar matahari di ujung hutan sana sungguh pas, sehngga pohon muda yang tumbuh di sana sangatlah segar. Ia berjalan jauh mencari pohon muda kesukaan Ibunya itu. Menyusuri sungai dan melewati jalanan berduri.

Di tengah perjalanan, ada pemburu yang lewat dengan membawa senapan. Rhino sungguh kaget bukan kepalang. Ia pun ingat pesan Ibunya.

"Rhino, jika ada pemburu datang, berdiamlah kamu. Sabar. Dan jangan melakukan pergerakan apapun. Sabar. Dan tunggu pemburu itu benar-benar menjauh. Sampai kamu tak bisa lagi mendengar hembus napasnya lagi." pesan Ibu Rhino sebelum Rhino pergi.

Rhino tetap berdiam beberapa saat. Meskipun hatinya berdegup kencang, karena matahari sebentar lagi akan terbenam. Ia seharusnya sudah sampai di ujung hutan sejak tadi. Agar ia dapat kembali pada Ibunya sebelum hutan gelap total.

Tapi ia tetap teringat pesan Ibu. Ia tetap sabar dan menunggu tanpa suara. Jika pemburu itu tahu bahwa ada badak kecil di sana, sudah pasti, habislah Rhino saat itu juga. Tak lama pemburu itu pun pergi menjauh dan tak terdengar lagi.

Rhino mengintip dari semak-semak dan melanjutkan perjalanannya lagi. Ia pun berjalan hati-hati ke ujung hutan. Syukurnya ia masih sempat mendapatkan pohon muda itu. Ia makan beberapa helai daun untuk mengisi perutnya terlebih dahulu. Kemudian mengambil beberapa lagi untuk dibawa pulang sebagai penghilang dahaga Ibunya.

Rhino pun pulang kembali pada Ibunya. Ibunya begitu gembira dan senang dapat memakan kebali daun pohon muda yang begitu segarnya itu. Rhino sangat bahagia dapat membahagiakan Ibunya,

Sejak saat itu, Rhino setiap hari mengambilkan daun pohon muda untuk Ibunya. Rhino berharap Ibunya dapat segar kembali, dan dapat bermain lagi dengan Rhino seperti dulu.

Namun....

Ternyata Ibu Rhino tak dapat bertahan lagi. Tubuhnya semakin lemah dan lemah. Dan akhirnya, sampailah Ibu Rhino pada ujung usianya. Ia pun mati dalam pelukan Rhino...

"Ibuuuuuuu......" Rhino menangis sepanjang hari. Kini ia telah sendiri. Tak ada lagi badak di hutan itu.

Rhino akan selalu ingat pesan Ibu, agar menjadi badak yang kuat dan mampu bertahan. Sabar dan tidaklah tergesa-gesa di setiap langkah.



Selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[30DEM-DAY14] Endog-endogan

[30 DEM-DAY #8] Burung Kecil dan Pohon Tua

[30DEM-DAY#9] Kurry si Kura Mungil