[30DEM-DAY#16] Berry dan Musim Dingin

pixabay.com


Disuatu hutan hijau, tinggalah dua ekor beruang hitam bersaudara. Berry dan Yang. Mereka adalah dua beruang yang sejak kecil sudah ditinggalkan Ibunya, karena Ibunya telah ditangkap oleh pemburu di hutan. Mereka berdua hidup bersama dan saling melindungi.

Setiap hari mereka selalu mencari ikan bersama, mencari mangsa bersama, bermain, dan tidur bersama. Mereka saling menjaga dan tidak terpisahkan. Hingga pada suatu hari, menjelang musim dingin, Berry merasa harus mengumpulkan makanan lebih banyak lagi. Padahal cuaca mulai dingin, tapi Berry terus saja ke sungai untuk mencari ikan.

Di suhu yang dingin, kedua beruang itu memang sangat cepat lapar. Apapun makanan yang ia peroleh, akan cepat habis. Namun Berry berinisiatif untuk menyimpan sebagian ikan buruannya. Ia khawatir cuaca semakin dingin, sedangkan ia tidak bisa berburu lagi.

"Kenapa kamu tidak menghabiskan makananmu Berry?" tanya Yang.

"Aku takut besok cuaca di hutan semakin dingin Yang, sehingga aku tidak bisa berburu lagi. Aku harus menyimpannya sebagian." jawab Berry.

"Untuk apa? Lebih enak kau habiskan saja semuanya. Biar perutmu kenyang." Yang menimpali.

Berry tetap melanjutkan kebiasaannya itu hari demi hari hingga ikan yang ada di gua beruang bertambah banyak. Saat itu cuaca memang bertambah dingin, air di sungai pun sudah mulai berubah menjadi es. Perjalanan berburu semakin berat. Yang menjadi sangat malas untuk berangkat berburu. 

Namun hari itu dia belum makan satu ekor ikan pun. Perutnya sangat lapar. Akhirnya ia pun keluar gua untuk mencari makan. Sungguh terkejutnya, Yang menyaksikan seluruh hutan hijau telah berubah menjadi puting, Semua pohon membeku. Dan sungai pun menjadi es. 
Yang memanggil keras Berry yang saat itu masih tertidur saking dinginnya.

"Berry.... Berry... cepatlah kemari, lihat hutan kita kenapa berubah semua?" tanya Yang.

Berry hanya bisa terbengong, tidak menjawab apapun.

"Aku jadi tidak berburu lagi Berry, padahal aku lapar. Air di sungai sudah membeku. Dan ikan sudah tak ada lagi. Aku harus bagaimana Berry?"

Prediksi Berry benar, ternyata hutan hijau berubah menjadi dingin, dan sudah tak ada makanan lagi di hutan hijau. Ia pun masuk ke dalam gua dan melihat persediaan ikannya yang sudah banyak. Ia bersyukur telah menyimpan banyak ikan ini untuknya makan.

Sementara Yang sedang menangis di luar gua, karena perutnya yang sangat lapar.

"Jangan khawatir Yang, aku punya banyak ikan. Kita bisa saling berbagi." ajak Berry pada Yang.

Yang sungguh bersyukur memiliki saudara pintar dan baik hati seperti Berry. Selama musim salju, Berry dan Yang selalu menghangatkan diri di gua. Alhamdulillah persediaan ikan Berry sangat mencukupi hingga akhir musim dingin.

Di awal musim semi, akhirnya mereka tahu bahwa warna putih yang menutup seluruh hutan hijau bernama salju. Pada saat itu semua hewan memang berlindung di rumahnya masing-masing dan tidak ada yang keluar rumah. Mereka pun belajar banyak hal. Terutama tentang menyisihkan sebagian buruannya untuk persediaan musim dingin.

Selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembentukan Struktur Hexagon City

[30 DEM-DAY #8] Burung Kecil dan Pohon Tua

[30DEM-DAY14] Endog-endogan